Wikipedia

Hasil penelusuran

Minggu, 03 Mei 2015

Pengumuman!
  kami menjual aplikasi Android yang berbayar maupun yang tidak ada di playstore atau tidak tersedia di negara indonesia,biaya tergantung besarnya aplikasi,jika berminat hubungi kami,terimakasih.

Jumat, 20 Maret 2015

Trik menghadapi test psikotest


Disini kami akan membagi tips agar lebih mudah mengerjakan soal psikotest

1.Berlatihlah soal soal tentang psikotest dengan membeli buku,software,maupu mencari contoh soal di internet


2.Jangan anggap bahwa test psikotes itu susah karena itu yang dapat menghambat pemikiran anda


3.Jawablah dengan jujur satu demi satu test psikotest itu karena itu dapat mempermudah test anda dan anda dapat mengetahui hasil yang sesuai dengan karakteristik anda

Demikianlah tips menghadapi test psikotest ini,semoga bermanfaat bagi anda semua



Disini kami mau memberitahukan bahwa kami menjual software psikotest,sementara ini kami hanya melayani daerah surabaya dan sekitarnya,jika diluar surabaya dapat bertemu di suatu tempat(COD) info lebih lanjut kirim ke email psikologia85@ymail.com

Senin, 16 Maret 2015

Contoh Soal Psikotes merupakan sebuah postingan yang akan kami bahas pada kesempatan kali ini. Pada kesempatan kali ini kami akan membahas mengenai Contoh Soal Psikotes yang mana bisa membantu kamu semua dalam menghadapi Soal Psikotes yang sangat menegangkan. Soal Psikotes sendiri biasanya digunakan pada saat seleksi ataupun recruitment.

Adapun pengertian dari Soal Psikotes atau Tes Psikologi atau bisa disebut juga dengan psikotes adalah bidang yang ditandai dengan penggunaan sampel perilaku untuk menilai konstruksi psikologis, seperti fungsi kognitif dan emosional, tentang individu tertentu. Menurut dilansir dari Wikipedia, psikotes juga berarti sebuah Istilah teknis untuk ilmu di balik tes psikologis psikometri.

Contoh Soal Psikotes sendiri dibagi menjadi dua bagian yakni berupa Test Kepribadian Grafis dan Test Kepribadian Kuesioner. Test Kepribadian Grafis biasanya mencakup kepribadian seseorang tersebut dengan berdasarkan gambar yang dibuatnya. Sedangkan untuk Tes Kepribadian Grafis dinilai berdasarkan jawaban yang telah dipilih dalam sejumlah pertanyaan yang telah diajukan.



Masih bicara tentang Soal Psikotes, yang mana Tes Kepribadian Grafis dibagi menjadi tiga bagian yaitu Test Wartegg, Test DAP (Draw A Person), dan Test Baum Tree dan Test HTP (House Tree Person). Dan untuk Test Kepribadian Kuesioner dibagi menjadi delapan bagian yakni Tes Efektifitas Diri, Tes EPPS, Tes MBTI, Tes MAPP, Tes Koran Pauli, Tes Ketelitian, Tes Kerjasama, dan Tes Potensi Sukses.

Ada kalanya, dalam mengerjakan sebuah Soal Psikotes harus dan wajib dibutuhkan rasa percaya diri yang tinggi. Percaya bahwa diri seseorang yang mengerjakan Soal Psikotes tersebut bisa. Oke, langsung saja berikut kami sediakan Contoh Soal Psikotes yang bisa membantumu untuk latihan dulu sebelum mengerjakan Soal Psikotes.

Contoh Soal Psikotes


1. Tes Logika Aritmatika


2. Tes Logika Penalaran


3. Tes Analog Verbal (Analog Verbal Test)

Seberapa pentingkah psikotes ?


Psikotes sendiri merupakan suatu tahapan yang selalu ada dalam proses seleksi untuk karyawan di perusahaan maupun instansi pemerintah. Tidak jarang, beberapa program beasiswa dan proses perguruan tinggi juga biasanya menagadakan psikotes dalam tahapan seleksinya. Dari hasil psikotes inilah dapat menggambarkan kondisi jiwa dan sesuai atau tidaknya kepribadian calon karyawan dengan jenis pekerjaan dan lingkungan kerja di perusahaannya kelak. Hasil psikotes bersifat kulitatif, artinya laporan hasil tesnya berupa data yang memberikan kesimpulan sesuai atau tidaknya kepribadian anda dengan jenis pekerjaan yang anda lamar. Sebagai contoh, standar hasil psikotes akan berbeda jika anda melamar pekerjaan sebagai engineer di sebuah perusahaan tambang bila dibandingkan dengan saat anda melamar sebagaiteller disebuah bank. Bisa saja kulifikasi anda cocok dengan pekerjaan sebagai teller, namun tidak sebagaiengineer. Begitu pun sebaliknya.

Apa saja yang diujikan dalam psikotes ?
Psikotes terdiri dari beberapa tahap. Secara umum, dalam tes ini anda akan diuji kemapuannya dalam menggambar, menghitung dan berpikir dengan logika. Dengan waktu yang terbatas (3-4 jam), anda harus mengerjakan ratusan soal dalam format pilihan ganda dan isian singkat. Adapun beberapa tahap dalam psikotes adalah :

1. Tes Kemampuan Menggambar (orang, pohon dan rumah)
2. Wartegg Test 
3. Tes Kemampuan Berhitung Cepat (Kraeplien/Pauli)
4. Edward Personal Preference Schedule (EPPS) atau PAPI test
5. Tes Army Alpha
6. Tes Ketelitian
7. Tes Kode Ingatan
8. Tes Analog Verbal (analogi/padanan, sinonim dan antonim kata)
9. Tes Logika Penalaran
10. Tes Logika Aritmatika
11. Tes Angka
12. Logika Number
13. Tes Aritmatika
14. Tes Spasial
15. Deret Gambar
16. Pencerminan Gambar
17. Pasangan Gambar

Dengan banyaknya soal yang diberikan pada psikotes, postingan ini juga saya akan bagi dalam beberapa bagian. Kali ini saya akan bagikan tips dan trik mengerjakan soal psikotes beserta contoh dan pembahasan dalam tahap tes kemampuan menggambar orang, pohon dan rumah (Draw A Person, Tree and House-Tree-Person ). Simak ulasan saya berikut ini  :

1. Psikotes tahap pertama : kemampuan menggambar (orang, pohon dan rumah)
Peralatan : 3 lembar kertas HVS polos, pensil HB, stop watch
Tenggat waktu : 3 x 10 menit


a. Menggambar Orang Lengkap (Draw A Person Test)
Petunjuk : Gambarlah orang lengkap. Kemudian dibalik kertas beri keterangan berupa umur, jenis kelamin, pekerjaan, aktivitas yang sedang berlangsung, ciri fisik, kelemahan, kelebihan 




Pembahasan : Tes ini dipergunakan untuk mengetahui tanggung jawab, kepercayaan diri, kestabilan, dan ketahanan kerja dari peserta psikotes yang akan menjadi calon karyawan atau calon mahaiswa. Adapun poin yang dinilai dalam menggambar orang ini adalah : Proporsi anggota tubuh. Semakin proporsional (seimbang perbandingan ukuran satu anggota tubuh dengan anggota tubuh yang lain) maka semakin tinggi skor yang anda peroleh. Kelengkapan anggota tubuh. Semakin lengkap semakin tinggi nilainya. Diantaranya kepala, leher, badan, tangan, kaki, dan seterusnya. Detail gambar. Semakin detail gambar yang anda buat semakin tinggi pula nilai yang anda peroleh.

Tips dan Trik : Saat wawancara dengan psikolog, adakalanya gambar ini dibawa oleh dia dan tanyakan kepada anda. Mengapa anda menggambar orang seperti diatas dan anda akan disuruh mendeskripsikannya secara detil. Untuk itu, gambarlah orang yang benar-benar nyata, bukan tokoh kartun (anime) yang menyerupai orang. Ada baiknya anda menggambar orang yang sudah dikenal dan dekat dengan anda, sehingga anda tidak kesulitan dalam mendeskripsikannya. Biasanya saya menggambarkan dosen saya yang akan berangkat kerja ke kampus. Tentunya saya sudah hafal betul perawakan dan sifat beliau.

b. Menggambar Pohon (Tree Test)
Petunjuk : Gambarlah pohon berkayu atau berkambium. Tidak diperbolehkan menggambar pohon kelapa,pohon pisang, bambu, semak belukar, dan jenis tanaman monokotil. Setelah Anda selesai menggambar, tuliskan mama pohon tersebut di halaman kertas sebaliknya!



Pembahasan :Bagus tidaknya gambar bukanlah kriteria lolos tes karena Tree Test bukanlah tes kemampuan menggambar. Sebagai salah satu alat menggali kepribadian, setiap tarikan garis dan tebal-tipis garis pun akan dievaluasi dengan cermat oleh psikolog. Jadi yang bisa kita persiapkan hanyalah berlatih menggambar semirip mungkin dengan pohon yang dimaksud dan menyelesaikan gambar tepat waktu.

Tips dan Trik : Pada awalnya mengikuti tes psikotes, saya suka menggambar pohon seperti diatas. Kemudian saya beri keterangan bahwa gambar itu adalah pohon jati, pohon yang dikenal sebagai pohon yang kokoh dan kuat. Dengan harapan psikolog akan melihat saya sebagai pribadi yang tangguh hehehe. Namun saat mengikuti tes-tes untuk seleksi kerja, belakangan saya lebih suka menggambar pohon mangga lengkap dengan buahnya. Penampilan pohonnya pun, sangat berbeda dengan gambar pohon jati di atas. Ranting (besar dan kecil) serta daun (sampai urat daun) saya gambar  dengan teliti satu per satu. Dengan begitu mungkin psikolog akan berpikir saya adalah orang yang teliti (menggambar detil dari ujung akar sampai ujung daun) dan orang yang suka dengan hasil kerjanya (dilihat dari gambar buah mangga yang menggantung di batang pohon).

c. Menggambar Rumah-Pohon-Orang (House-Tree-Person)
Petunjuk : Gambarlah sebuah rumah, sebuah pohon dan seorang manusia.


Pembahasan : Garis dan dinding mewakili ego seseorang. Garis dan dinding yang terlalu samar menunjukkan ego yang lemah. Sedangkan bila terlalu tebal menunjukkan kecemasan yang berlebihan.Atap mewakili fantasi. Jika anda terlalu memperhatikan atap, maka artinya anda terlalu memperhatikan fantasi dalam kehidupannya. Pintu dan jendela mewakili keterbukaan untuk berinteraksi dengan orang lain dan berinteraksi dengan lingkungan. Jika anda menggambar gordin atau penutup jendela lain maka diartikan dia kurang terbuka dan kurang suka berinteraksi dengan orang lain. Pintu dan jendela yang terbuka menandakan orang tersebut sangat terbuka dan sangat suka berinteraksi dengan orang lain. 


Tips dan Trik : Dalam beberapa versi ada yang memaknai rumah sebagai seorang ayah, pohon adalah ibu, dan orang adalah diri kita sendiri. Semakin besar ukurannya, maka semkin besar pengaruh kepada kehidupan kita. Saya juga sering menambahkan pagar disekeliling rumah. Dengan begitu, psikolog akan berpikir bahwa saya adalah pribadi yang memperhatikan keamanan dan cukup waspada.



Sekian Tips & Trik Mengerjakan Soal Psikotes Beserta Contoh untuk fresh graduates dan Profesional Bagian 1. Ini baru awal, selanjutnya insyaAllah akan saya bagikan lagi tips dan trik dalam mengahadapi tes psikologi bagian selanjutnya, yaitu tentang wartegg tes, dan bagian-bagian lainnya dalam psikotes. Sebagai gambaran awal tentang wartegg tes, silahkan lihat gambar berikut :

Minggu, 15 Maret 2015

PENGERTIAN PSIKOTES

A. Pengertian Psikotes
Psikotes merupakan serangkaian tes yang dilakukan oleh Psikolog (profesional) atas permintaan klien (individu atau organisasi) untuk memberikan gambaran utuh tentang aspek-aspek psikologis seseorang sesuai dengan kebutuhan dan keperluan klien.
Tes tersebut diberikan sebagai alat atau sarana bagi Psikolog untuk dapat memahami secara utuh aspek-aspek psikologis individu agar dapat memberikan gambaran (profile psikogram) setiap individu yang mengikuti tes tersebut.
Keseluruhan proses tes tersebut dilakukan sesuai dengan standar pelayanan kode etik psikolog.
Psikotes sebenarnya bukan ujian, karena itu tidak benar kalau dikatakan tidak lulus ujian psikotes; karena yang dilakukan oleh Psikolog adalah meminta respon atas pernyataan/pertanyaan yang diberikan kepada individu sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya orang yang bersangkutan. Respon tersebutlah yang dijadikan indikator untuk memberikan gambaran profile setiap individu yang mengikuti tes.
B. Kalau begitu, mengapa ada yang tidak “lolos”
Setiap kali klien yang meminta psikotes biasanya menentukan standar ‘norma’ atau minimal didiskusikan dengan klien tersebut ‘norma’ yang menjadi acuan bagi Psikolog dalam menentukan batas “kelolosan” tersebut. Dalam hal ini bukan psikolog yang menentukan ‘norma’ tersebut; Psikolog hanya membantu klien memetakan individu sesuai dengan standar norma tersebut, apakah masuk dalam kategori ‘biru, kuning, atau merah’.
C. Apa sih yang diukur dalam psikotes?
Psikotes mengukur segenap kompetensi yang ada dalam diri individu. Oleh karena itu biasanya ‘norma’ ditentukan berdasarkan posisi dimana individu tersebut akan ditempatkan, atau peran apa yang akan dilakukan oleh orang tersebut. Dengan demikian sebenarnya yang dilakukan oleh Psikolog adalah membantu pihak manajemen dalam melakukan ‘the right man on the right place’ atau ‘job-fit’. Oleh karena itu Anda tak perlu kecewa kalau tidak ‘lolos’, karena kesemua tes yang diberikan adalah menggambarkan kemampuan dan kompetensi Anda sesuai dengan respon yang Anda berikan. Yang perlu dilakukan adalah introspeksi diri, karena mungkin selama ini Anda belum memahami diri Anda secara seksama. Ingatlah bahwa keberhasilan Anda bukanlah takdir, tapi merupakan upaya yang sungguh-sungguh Anda ingin wujudkan. Berusahalah terus menerus dan perbaikilah diri Anda terus menerus, Insya Allah yakinlah sukses.
D. Apa yang perlu diperhatikan?
  • Karena psikotes bukan merupakan ujian, maka tidak perlu Anda belajar mengerjakan tes atau bahkan kursus kilat untuk ikut psikotes. Yang diperlukan adalah kesiapan mental dalam mengikuti psikotes; karena keselurahan tes yang diberikan  adalah untuk menggambarkan kepribadian Anda secara keseluruhan, maka ketika Anda nyontek atau tidak konsen pada waktu psikotes akan mempengaruhi gambaran diri Anda. Ketika Psikolog menemukan kepribadian ‘ganda’ dalam diri Anda biasanya direkomendasikan dalam kategori ‘merah’ artinya anda tidak lolos.
  • Sebelum psikotes, sebaiknya Anda istirahat yang cukup, karena psikotes biasanya memerlukan waktu yang lama dan cukup melelahkan. Pada dasarnya tes yang diberikan merupakan keadaan sehari-hari yang Anda jumpai, namun karena waktunya yang terbatas itulah yang melelahkan. Ingat ritme emosi Anda dalam mengerjakan tes juga akan tergambar dalam hasil psikotes Anda.

                                             TIPS SUKSES dan CONTOH PSIKOTES


pada artikel ini terdiri dari beberapa topik yaitu tips lulus psikotes, contoh soal psikotes dan jawabannya serta cara mengerjakan soal psikotes. Sengaja saya bahas mengenai contoh soal psikotes ini dalam satu pembahasan agar dapat dengan mudah dipahami, sehingga diharapkan setelah Anda membaca dan mengerti cara mengerjakan soal psikotes masuk kerja ini, Anda dapat mempersiapkan dan melatih diri sebelum tes pesikotes diselenggarakan. Dengan demikian peluang Anda untuk lulus psikotes masuk kerja lebih besar.

Tes psikologi (Phsicology Test) atau lebih sering disebut tes psikotestmerupakan salah satu bagian dan tahap perektutan karyawan di banyak perusahan. Apakah perusahaan BUMN, perbankan (bank), TNI, Polri, cpns dan akademisi seperti UI (Universitas Indonesia) maupun perusahaan swasta seperti astra dan yang lainnya. Tujuan dari psikotes itu sendiri memiliki kesamaan diantaranya yaitu untuk mengukur aspek individu secara psikis. Psikotes juga dapat diaplikasikan kepada anak-anak maupun dewasa dan bisa berbentuk tertulis, proyektif, atau evaluasi secara verbal yang teradministrasi untuk mengukur fungsi atau kemampuan kognitif dan emosional seseorang.

Psikotes berbeda dengan tes potensi akademik (TPA), psikotes secara umum lebih kepada tes kepribadian. Jadi didalam penilaian psikotes tidak berdasarkan siapa yang paling pintar, karena bisa saja orang yang secara akademik tidak begitu pintar mengalahkan orang yang lebih pentar darinya dan lolos ujian psikotes. Hal ini sering terjadi, bahkan mungkin Anda pernah mengalaminya atau melihat orang lulusan perguruan tinggi terbaik belum bekerja atau diterima kerja di sebuah perusahaan karena selalu gagal dan tidak lolos psikotes.

Sungguh ironi melihat hal ini, namun inilah fakta yang sering terjadi dikalangan jobseekers atau pelamar kerja. Psikotes memang merupakan fenomena tersendiri bagi para pelamar kerja. Oleh karena itu saya ingin membantu dan akan memberikan beberapa tips mengerjakan soal psikotesdan cara agar lolos psikotes kepada Anda dan berharap Anda tidak lagi gagal dalam ujian psikotes.

Contoh Soal Psikotes dan Tips Mengerjakannya


Berikut ini terdapat beberapa contoh soal psikotes dan cara mengerjakan soal psikotes yang sering di keluarkan oleh perusahaan dalam ujian psikotes.

1. Tes Wartegg

Wartegg test atau tes wartegg terdiri dari 8 kotak dan pada masing-masing kotak berisi bentuk-bentuk tertentu seperti titik, garis kurva, 3 garis sejajar, kotak, dua garis saling memotong, dua garis terpisah, tujuh buah titik tersusun melengkung dan garis melengkung. Pada tes wartegg ini Anda akan diminta untuk melanjutkan dengan menggambar sesuatu dari bentuk tersebut, kemudian menuliskan nama benda yang Anda gambar sesuai urutan gambar yang telah Anda buat, kemudian menuliskan nomor gambar yang mana paling Anda sukai dan tidak disukai, sulit dan mudah menurut Anda. Penilaian dari tes wartegg ini adalah emosi, imajinasi, intelektual dan aktifitas subjek bukan mahirnya Anda dalam menggambar. Berikut ini merupakan contoh soal tes wartegg.

Contoh soal wartegg test:

contoh soal wartegg test

Tips dan cara mengerjakan soal wartegg test sebagai berikut:
Sebaiknya pada tes wartegg ini Anda menggambar secara acak dan tidak berdasarkan nomor urut sesuai gambar, misalnya 1,2,3,4 kemudian 8,7,6,5. Karena jika Anda menggambar berdasarkan urutan gambar 1,2,3,4,5,6,7,8 Anda akan dipandang oleh panitia penyelenggara psikotes (HRD) sebagai orang yang kaku atau konservatif. Sedangkan jika Anda menggambar secara acak misalnya 6,1,4,2,7,8,3,5 Anda akan dipandang HRD sebagai orang yang bergerak kreatif, inovatif dan cenderung suka akan ‘breaking the low‘.

Apabila Anda bergender pria, jangan mulai dengan nomor 5, karena beberapa anggapan menyebutkan hal ini berpengaruh terhadap orientasi seks Anda. Berikut ini adalah salah satu contoh pengerjaan yang pernah saya digunakan untuk melewati tahap psikotes:

cara mengerjakan soal wartegg test

2. Test Kraepelin atau Pauli / Tes Koran

Tes kreapelin terdiri atas angka yang tersusun secara vertikal dalam bentuk lajur-lajur. Calon pegawai dan karyawan atau pesrta tes diminta untuk menjumlahkan dua angka yang berdekatan dalam waktu tertentu di setiap kolom dan menuliskan jawaban tepat disampingnya. Penilaian dari tes ini adalah sikap terhadap tekanan, ketahanan, kemampuan daya penyesuaian diri, ketelitian, konsisten, sekaligus kecepatan dalam mengerjakan suatu pekerjaan yang diberikan.

Contoh soal kreapelin atau pauli / koran

contoh soal kreapelin

Tips dan cara mengerjakan tes kreapelin

Usahakan jumlah angka yang Anda dijumlahkan benar dan stabil di masing-masing kolom. Hasilnya akan lebih baik jika dibandingkan Anda memaksakan diri di awal tes namun menurun di pertengahan dan akhir tes. Kendalikan diri Anda untuk menghemat tenaga dan waktu sembari mendengar setiap perintah dari panitia

Jangan sekalipun menggunakan pensil mekanis dalam tes kreapelin ini, melainkan pensil biasa atau pulpen saja sesuai dengan perintah panitia, karena tes ini sangat terikat dengan waktu. Pensil mekanis ujungnya akan mudah patah atau habis sehingga memakan waktu untuk menggantinya, mekanisme ini membutuhkan waktu sekitar 0.5-1 detik. Apabila Anda melakukan reload dalam 10 lajur berarti Anda telah kehilangan waktu 5-10 detik dan hal ini tentu merugikan Anda sendiri.

Teruslah fokuskan pikiran Anda dalam mengerjakan tes koran ini, dan jangan memikirkan sesuatu hal selain soal yang sedang Anda kerjakan. Karena jika sedikit saja Anda lari dari fokus pikiran Anda, hal ini akan mengganggu konsentrasi, sehingga dapat melambatkan pengisian angka dalam test. Berikut ini merupakan latihan tes kreapelin yang pernah saya kerjakan.

cara mengerjakan soal tes pauli

3. Tes EPPS (Edwards Personal Preference Schedule)

Pada umumnya saat tes epps kita akan diminta untuk memilih kecenderungan (yang kita sukai) atau sifat yang melekat pada diri kita sendiri diantara 2 pernyataan. Terkadang ke-2 pernyataan tersebut tidak ada yang kita sukai atau merupakan sifat kepribadian kita, kita tetap harus memilih salah satu yang mendekati diri kita. Tujuan tes epps (edwadrs personal preference schedule) ini untuk mengukur dan meninjau kepribadian orang dilihat dari kebutuhan-kebutuhan yang mendorongnya dalam pekerjaan serta sejauh mana sifat yang kita miliki terhadap kococokan dengan posisi kerja yang kita lamar.

Contoh soal EPPS

contoh soal epps


Adapun contoh pertanyaannya soal epps sebagai berikut:

A. Saya suka menolong teman bila mereka sedang mengalami masalah
B. Saya senang melakukan pekerjaan bersama hingga selesai

Tips dan cara mengerjakan soal epps

Sebelum mengerjakan soal epps, nanti Anda akan diminta oleh panitia penyelenggara psikotes Anda untuk memilih salah satu kecenderungan yang menurut Anda ada pada diri Anda. Jika jawaban Anda adalah pernyataan yang pertama Anda diminta melingkari huruf A dan jika Anda memilih jawaban terhadap pernyataan yang kedua, Anda diminta melingkari huruf  B. Saran saya dalam menjawab pertanyaan soal epps ini kepada Anda adalah jawablah pertanyaan yang sesuai atau mendekati sifat apa yang dibutuhkan atas pekerjaan atau posisi yang Anda duduki setelah Anda lulus psikotes dan diterima kerja nantinya. Jangan menjawab diluar dari itu, walau Anda memiliki loyalitas tehadap teman namun disini Anda tidak diminta untuk itu, melainkan keprofesionalan Anda saat berkerja.

4. Tes Analog Verbal (Analog Verbal Test)

Tes analog verbal ini biasanya terdiri atas 30-40 soal yang berisi sinonim/antonim/analog suatu kata. Yang dinilaian dalam tes ini yaitu kemampuan logika Anda terhadap sebuah kondisi, untuk melihat sejauh mana Anda memahami sebab dan akibat suatu permasalahan dalam pekerjaan.

Contoh soal analog verbal

hitam ><...... a. biru b.kecil c.malam d.putih e.gelap
Pola menjawab soal tes analog verbar seperti berikut ini:
hitam = putih jadi, antonim dari hitam adalah putih dan jawabannya d.

Tips dan cara menjawab soal tes analog verbal

Apabila Anda bermasalah dengan konsentrasi dan logika, Anda dapat mem-bypass-nya dengan menghafal soal dan jawaban. Karena beberapa kali saya menghadapi tes ini, dan soal yang diberikan relatif sama. Lompati soal yang belum bisa Anda jawab ke soal berikutnya, dan jangan terpaku terhadap satu soal yang belum Anda ketahui karena waktu terus berjalan.

5. Tes Logika Aritmatika

Tes logika aritmatika terdiri dari deret angka, yang menjadi penilaian dari tes ini adalah kemampuan analisa Anda dalam memahami pola-pola atau kecenderungan tertentu yang berbentuk deret angka dan kemudian memprediksikan hal-hal lain berdasarkan pola yang ada.

Contoh Soal Logika Aritmatika

 24 20 16 12  … …
 Pola jawabannya: Setiap angka dikurang 4 maka lanjutan dari deret soal diatas adalah : 8 dan 4.

45 15 18 6 9 3 … …
Pola jawabannya:
n:3 n+3 n:3 n+3 ... ....

Tips dan cara mengerjakan soal tes logika aritmatika

Dalam mengerjakan soal ini jangan terpaku pada deret hitung atau deret ukur perhitungan matematika saja yaitu jangan terpaku pada 6-7 angka terdepan dalam deret namun adakalanya Anda melihat deret secara keseluruhan atau deret angka berikutnya, karena pola bisa berupa urutan, pengelompokan berurutan maupun pengelompokan loncat angka. Sekali lagi saya katakan jangan terpaku hanya pada satu soal yang penasaran ingin Anda pecahkan, lompati ke soal berikutnya yang lebih mudah Anda kerjakan, karena terkadang soal di bawahnya lebih mudah dipecahkan dibandingkan soal sebelumnya. Hal ini dilakukan untuk ke efektifan dan keefesienan terhadap waktu yang diberikan dalam menyelesaikan soal logiaka aritmatika tersebut.